Selasa, 29 Desember 2009

Kopi Minuman Idola Semua Kalangan




Kopi Minuman Idola Semua Kalangan

Kopi merupakan minuman yang identik dengan minuman seorang pria. Karena pada awalnya kopi diproduksi hanya dalam bentuk kopi hitam, baik dalam kemasan sachet maupun kemasan besar atau botol. Dan biasanya kopi diminum untuk menahan atau menghilangkan rasa kantuk. Karena rasanya yang pahit, penggemar kopi pun hanya sedikit dan kebanyakan hanya terdiri dari para pria saja. Tapi seiring berjalannya waktu, semakin banyak inovasi dilakukan pada produk kopi, bukan hanya pada merk tertentu saja tapi dilakukan hampir di semua merk kopi yang ada. Seperti misalnya kopi dengan campuran lain seperti gula, krimer, moka, dan sebagainya. Rasa kopi pun jadi bervariasi. Menjadikan kesan kopi identik dengan minuman pria pun mulai bergeser, sekarang kopi bukan hanya digemari para pria saja tapi wanita pun menyukainya dan bukan hanya orang dewasa tapi anak-anak pun mulai menyukainya. Jadi sekarang citra kopi merupakan minuman segala kalangan dan digemari siapa saja.




Rexona

Rexona Pilihan Anda

Pernahkan anda merasa bingung pada saat memilih deodoran karena anda dihadapkan pada pilihan di antara berbagai merek dan bentuk? Bagaimana anda memilih deodoran yang paling sesuai untuk diri anda? Ada fakta utama yang mengatakan bahwa Rexona adalah merk deodoran terbesar dunia dalam arti nilai penjualan dan pangsa pasar serta paling pesat pertumbuhannya di Indonesia. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Karena sejak awal kemunculannya, Rexona selalu memberikan inovasi terhadap produknya seperti pembagian produk yang ditujukan untuk pria atau untuk wanita karena keringat pria dua kali lebih banyak daripada wanita sehingga produknya pun dibedakan. Selain itu Rexona juga terdapat dalam berbagai bentuk seperti roll on, deo stick, maupun yang baru-baru diluncurkan adalah dalam bentuk lotion. Ada juga Rexona teens yang ditujukan untuk para remaja. Oleh sebab itu Rexona menjadi pilihan deodoran kebanyakan orang karena banyaknya varian yang bisa dipilih dan sesuai dengan kebutuhan, usia dan gender. Sehingga orang-orang pun tetap setia memilih Rexona.







Referensi :

http://www.unilever.co.id/id/produkkami/personalcare/Rexona.asp

Pertarungan Minimarket

Pertarungan Minimarket

Pertarungan antar minimarket tidak terlepas dan selalu identik dengan pertarungan Indomaret dan Alfamart. Seperti yang selalu terlihat, apabila salah satu diantaranya didirikan maka yang lain akan mengekor. Keberadaan Indomaret dan Alfamart telah membuat pelanggan toko tradisional berpindah ke kedua minimarket tersebut. Sebelumnya keberadaan Indomaret dan Alfamart belum banyak diketahui masyarakat dan mereka menganggap keberadaan minimarket tersebut tidak berumur panjang. Namun sekarang inii justru perkembangan minimarket tersebut berkembang pesat karena keduanya mengusung toko retail modern yang mempunyai ciri khas ruang pajang dengan rak-rak yang tersusun rapi, dan jenis produk yang beraneka ragam, pembayaran yang praktis dengan sistem kasir, ruangan ber-AC dan harga yang kompetitif. Strategi seperti inilah yang digunakan oleh minimarket tersebut sehingga masyarakat jadi jatuh cinta dan tidak dapat diikuti oleh toko tradisional. Perkembangannya pun tidak disia-siakan oleh Indomaret dan Alfamart, malah keduanya semakin melebarkan sayapnya dengan mewaralabakan retailnya. Persaingan pun semakin agresif karena siapa pertama di lokasi maka dialah yang akan menjadi pemenang. Hal inilah yang semakin menggeser keberadaan minimarket lain dan juga toko tradisional.

Referensi :
http://kumpulan-artikel-menarik.blogspot.com/2009/12/pertarungan-alfamart-vs-indomaret.html

Online

ONLINE.. ONLINE..

Zaman sekarang zamannya globalisasi yang tak bisa terlepas dari yang namanya teknologi. Teknologi sudah menjadi gaya hidup. Selain untuk memenuhi kebutuhan, teknologi juga dijadikan faktor untuk aktualisasi diri dan gengsi dimana orang yang tidak modern atau gaptek (gagap teknologi) adalah orang-orang yang ketinggalan zaman dan tidak bisa menyesuaikan dengan perkembangan teknologi.

Sekarang bukan saja orang-orang dewasa yang tidak mau ketinggalan zaman tapi anak-anakpun juga. Dari yang paling sederhana yaitu penggunaan Facebook, sekarang akun Facebook bukan hanya orang dewasa yang memilikinya tapi anak-anakpun sudah membuatnya, entah untuk suatu kepentingan atau hanya sekedar memiliki agar tidak ketinggalan zaman, sepertinya faktor kedua yang banyak dijadikan alasan.

Selain untuk mempermudah komunikasi di dunia maya, sekarang ini Facebook juga mudah diakses, bukan hanya melalui komputer tapi bisa juga melalui benda yang hampir semua orang miliki ini yaitu handphone, semakin menjadi alasan kalau Facebook menjadi pilihan sekarang ini. Tapi online melalui handphone juga tidak dengan biaya yang murah. Bagi mereka yang sudah keranjingan online, mungkin bisa berkali-kali mereka membuka akun mereka ini melalui handphone, selain itu karena handphone juga merupakan benda yang mudah, praktis dan pasti dibawa kemana-mana.

Keranjingan membuka Facebook inilah yang sudah menjadi gaya hidup orang-orang zaman sekarang terlebih lagi di dunia anak muda. Lagi lagi beli pulsa pulsa dan pulsa untuk dapat membuka Facebook melalui handphone. Orang-orangpun jadi mengkonsumsi atau membeli pulsa lebih berkali-kali lipat dari biasanya hanya karena pulsanya selalu cepat habis digunakan untuk online.

Sabtu, 05 Desember 2009

Halte & Bus

PERSINGGAHAN SEMENTARA

(HALTE & BUS)

Apa kehadiran halte hanya untuk tempat menunggu? Lalu ditinggalkan begitu saja setelah menemukan apa yang ditunggunya?

Mungkin aku tak pernah mau dan tak akan memilih untuk diibaratkan menjadi halte, walaupun adanya halte begitu berarti tapi aku tetap tak akan memilihnya. Menjadi tempat berteduh disaat hujan, tempat berlindung dari sengatan matahari, tempat melepas sedikit keletihan dari kejamnya kota, dan yang paling utama menjadi tempat menunggu. Begitu mulia kehadirannya, begitu banyak manfaat yang diberikannya tapi entah mengapa aku tetap saja tak memilihnya. Halte selalu ditinggalkan, begitu setia halte menjadi tempat yang selalu ada tapi apa mereka menyadari keberadaannya ketika telah menemukan apa yang ditunggunya di halte? Mereka lupa!

Aku menyadari keegoisan ini, mengapa aku tak akan memilih menjadi halte? Mengapa aku tak mau diibaratkan seperti itu padahal kehadirannya sangat berarti? Mengapa aku lebih memilih diibaratkan menjadi bus? Karena bus merupakan hal yang ditunggu dan aku terlalu takut untuk ditinggalkan. Aku ingin menjadi seseorang yang ditunggu kehadirannya dan aku akan membawa ke tempat yang menjadi tujuan bukan sekedar menjadi persinggahan sementara yang dengan mudahnya ditinggalkan.

;;