Sabtu, 07 November 2009

Rangkuman Jurnal 1

Erliana Pradita 3EA01/11207422
Tuti Aryanti 3EA01/11207120

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta)

Rini Handayani
Staf Pengajar STIE Atma Bhakti Surakarta
Email: candipram@yahoo.com

Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk bersaing di pasar. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada, serta menutup kelemahan dan menetralisasi hambatan strategi dalam dinamika bisnis yang dihadapi. Semua itu dapat dilakukan apabila manajemen mampu melakukan pengambilan keputusan maka dari itu dibutuhkan adanya Sistem Informasi (SI) yang dirancang baik.
Sistem Informasi diadakan untuk menunjang aktivitas usaha di semua tingkatan organisasi. Penggunaan SI mencakup sampai ke tingkat operasional untuk meningkatkan kualitas produk serta produktivitas operasi.
Pada dasarnya SI telah diimplementasikan di banyak perusahaan dengan biaya yang besar, namun masalah yang timbul adalah penggunaan yang masih rendah terhadap SI secara kontinus. Rendahnya penggunaan SI diidentifikasikan sebagai penyebab utama yang mendasari terjadinya productivity paradox yaitu investasi yang mahal di bidang sistem tetapi menghasilkan return yang rendah.
Afrizon (2002) melakukan penelitian terhadap 84 manajer pada industri perbankan di Indonesia dengan hasil bahwa terdapat adanya pengaruh dan hubungan yang signifikan antara perceived usefulness dan interaksi antara norma subyektif dengan ketidakwajiban terhadap minat pemnanfaatan SI.
Thompson (1991) menyatakan terdapat hubungan yang positif antara faktor sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang, serta hubungan negatif antara kompleksitas dan penggunaan SI.
Venkatesh dan moris (2000) melakukan penelitian untuk melihat perbedaan gender terhadap faktor sosial dan peran mereka dalam penerimaan teknologi dan perilaku pemakai dengan menggunakan konsep model berketerimaan teknologi.
Venkatesh et al. (2000) melakukan penelitian terhadap industri komunikasi, hiburan, perbankan dan administrasi publik yang menggunakan SI secara wajib (mandatory) dan sukarela (voluntary). Penelitian ini menghipotesiskan ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan faktor sosial mempunyai pengaruh terhadap minat pemanfaatan SI sedangkan minat pemanfaatan SI dan kondisi yang memfasilitasi pemakai berpengaruh terhadap penggunaan SI.
Permasalahan dalam jurnal penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh positif signifikan ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan faktor sosial tehadap minat pemanfaatan SI serta apakah terdapat pengaruh positif signifikan kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai dan minat pemanfaatan SI terhadap penggunaan SI.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris untuk menguji variabel ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan faktor sosial terhadap minat pemanfaatan SI serta menemukan bukti empiris untuk menguji variabel kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai dan minat pemanfaatan SI terhadap penggunaan SI.


Theory of Reasoned Action (TRA) adalah suatu teori yang berhubungan dengan sikap dan perilaku individu dalam melaksanakan kegiatan. Seseorang akan memanfaatkan SI dengan alasan bahwa sistem tersebut akan menghasilkan manfaat bagi dirinya.
Dari berbagai model yang telah diteliti, Technology Acceptance Model (TAM) yang diadopsi dari Theory of Reasoned Action (TRA) menawarkan sebagai landasan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai perilaku pemakai dalam penerimaan dan penggunaan SI. Model TAM berasal dari teori psikologis yang berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap (attitude), minat (intention), dan hubungan perilaku pengguna (user behaviour relationship). Tujuan model ini adalah untuk dapat menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna teknologi informasi terhadap penerimaan penggunaan teknologi informasi itu sendiri.


Pengaruh ekspektasi kinerja terhadap minat pemanfaatan sistem informasi
Ekspektasi kerja (performance expectancy) didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang individu meyakini bahwa dengan menggunakan sistem akan membantu dalam meningkatkan kinerjanya. Venkatesh et al. (2003) menyatakan bahwa konstruk ekspektasi kinerja merupakan prediktor yang kuat dari minat pemanfaatan SI dalam setting sukarela maupun wajib. Hal tersebut konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Compeau dan Higgins (1995), Davis et al. (1989), Taylor and Tood (1995), Thompson et al. (1991), Venkatesh dan Davis (2000).
Berdasarkan uraian teoritis dan beberapa penelitian maka hipotesis pertama dinyatakan:
H1 : Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI.

Pengaruh ekspektasi usaha terhadap minat pemanfaatan sistem informasi
Ekspektasi usaha (effort expectancy) merupakan tingkat kemudahan penggunaan sistem yang akan dapat mengurangi upaya (tenaga dan waktu) individu dalam melakukan pekerjaanya. 3 konstruk yang membentuk konsep ini adalah kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use), kemudahan penggunaan (ease of use), dan kompleksitas (Venkatesh et al. 2003). Davis et al. (1989) mengidentifikasikan bahwa kemudahan pemakaian mempunyai pengaruh terhadap penggunaan SI. Hal ini konsisten dengan penelitian Adam (1992) dan Iqbaria (1997). Menurut Venkatesh dan Moris (2000) menyatakan bahwa ekspektasi usaha menjadi determinan minat pemanfaatan sistem. Venkatesh et al. (2003), ekspektasi usaha mempunyai hubungan yang signifikan dengan minat pemanfaatan SI. Hal ini konsisten dengan penelitian Davis et al. (1989), Thompson et al (1991).
Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan hipotesis kedua sebagai berikut:
H2 : Ekspektasi usaha mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI.

Pengaruh faktor sosial terhadap minat pemanfaatan sistem informasi
Faktor sosial diartikan sebagai tingkat dimana seorang individu menganggap bahwa orang lain meyakinkan dirinya bahwa dia harus menggunakan sistem baru. Thompson et al. (1991) dan Diana (2001) menemukan hubungan yang positif dan signifikan antara faktor-faktor sosial pemakai sistem, dimana faktor-faktor sosial ditunjukkan dari besarnya dukungan teman sekerja, manajer senior, pimpinan dan organisasi.
Berdasarkan uraian diatas maka dirumuskan hipotesis ketiga sebagai berikut:
H3 : Faktor sosial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI.

Pengaruh kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai terhadap penggunaan system informasi
Schultz dan Slevien (1975) menemukan bukti empiris bahwa kondisi-kondisi yang mendukung pemanfaatan SI merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan SI. Sedangkan Venkatesh et al. (2003) menyatakan bahwa kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai mempunyai pengaruh pada karyawan. Hipotesis yang dikembangkan untuk menguji kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai terhadap penggunaan SI adalah sebagai berikut:
H4 : Kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap penggunaan sistem informasi.

Pengaruh minat pemanfaatan sistem informasi terhadap penggunaan sistem informasi
Triandis (1980) mengemukakan bahwa perilaku seseorang merupakan ekspresi dari keinginan atau minat seseorang (intention), dimana keinginan tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, perasaan (affect) dan konsekuensi-konsekuensi yang dirasakan (perceived consequences), adanya manfaat yang dirasakan oleh pemakai SI akan meningkatkan minat mereka untuk menggunakan SI.
Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti mengajukan hipotesis kelima sebagai berikut:
H5 : Minat pemanfaatan sistem informasi mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap penggunaan sistem informasi.


Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lima variabel independen yaitu ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, faktor sosial, minat pemanfaatan SI, kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan SI dan dua variabel dependen yaitu penggunaan SI dan minat pemanfaatan SI. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji t untuk menguji variabel independen dengan variabel dependen.
Desain penelitian dengan survey, variabel yang digunakan adalah variabel independen dan dependen, jenis data kualitatif, sumber data adalah data primer, populasinya adalah industri manufaktur yang terdaftar di BEJ.
Metode statistik yang digunakan dalam penenlitian ini adalah regresi berganda (multiple regression) dengan bantuan program SPSS 11.5.
Model persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y1 = β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε
Y2 = β4Y1 + β5X4 + ε

Keterangan:
Y1: Minat Pemanfaatan SI
Y2: Penggunaan SI
X1: Ekspektasi Kinerja
X2: Ekspektasi Usaha
X3: Faktor Sosial
X4: Kondisi-kondisi yang Memfasilitasi Pemakai
β: Koefisien Regresi
ε: Error

Hasil perhitungan berdasarkan minat pemanfaatan SI maka dibuat model persamaan regresi linier berganda yaitu Y1 = 0,255X1 + 0,279X2 + 0,211X3 + e. Dimana koefisien regresi X1, X2, X3 semuanya bertanda positif.
Hasil perhitungan berdasarkan penggunaan SI maka dibuat model persamaan regresi linier berganda yaitu: Y2 = 0,073Y1 + 0,578X4 + e. Dimana koefisien regresi Y1 dan X4 semuanya bertanda positif.

Hasil penelitian:

Berdasarkan bukti-bukti empiris yang diperoleh maka disimpulkan bahwa 1) ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI. 2) variabel ekspektasi usaha berpengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI. 3) faktor sosial berpengaruh positif tetapi pengaruh tersebut tidak signifikan tehadap minat pemanfaatan SI. 4) kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai terbukti mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan SI. 5) minat pemanfaatan SI mempunyai pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap penggunaan SI.


1 Comment:

  1. Erliana Pradita said...
    90

Post a Comment