Sabtu, 21 November 2009

Rangkuman Jurnal 2

Erliana Pradita / 3EA01 / 11207422

Tuti Aryanti /3EA01 / 11207120


PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN KB BAGI KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BANGKA INDUK PROVINSI BANGKA BELITUNG

Oleh

Hadriah Oesman*

*Puslitbang KB dan Kesehatan Reproduksi, BKKBN

Dengan terjadinya perubahan sistem pemerintahan di Indonesia, KB sebagai program nasional memerlu-kan kebijakan yang jelas dan tegas di tingkat na-sional dan provinsi, sehingga pelaksanaannya dapat dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota. Keterli-batan masyarakat, swasta, dan LSM di daerah perlu di-galakan agar pengelolaan program KB dan KR di daerah lebih efektif dan efisien.

Kemiskinan selalu berhubungan dengan masalah pemerataan, akses dan kualitas pelayanan. Masa-lah ini umumnya terjadi di daerah-daerah yang tertinggal, daerah yang sulit dijangkau secara geografis; ketersediaan SDM yang tidak mema-dai; sumber dana dan peralatan yang kurang; serta biaya pelayanan yang tidak terjangkau. Tingkat kelahiran mereka yang tergolong miskin (TFR) lebih dari 3.0, sedangkan tingkat kelahiran pen-duduk sejahtera sudah mendekati kondisi ideal.

Telah dilakukan operational reasearch (OR) Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan KB Bagi Keluarga Miskin di Kecamatan Pemali, Kab. Bangka Induk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan menggunakan wilayah kontrol :Kecamatan Kurao- Kabupaten Bangka Tengah, melalui rangkaian tahapan OR : survei data dasar, pengembangan model, intervensi dan evaluasi; dengan tujuan untuk mendapatkan model upaya peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB bagi keluarga miskin. Rancangan OR yang dilakukan adalah dengan Pretest-Post test Control Group Design, dengan sasaran OR para pengelola program, provider dan sasaran akhir PUS GAKIN di lokasi intervensi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan umum :

Untuk mendapatkan model dalam rangka meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pe-layanan KB dan KR bagi keluarga miskin.

Tujuan khusus :

1. Melakukan assessment kondisi dan permasa-lahan pelayanan KB dan KR terutama dalam peningkatan akses, jaminan dan kualitas pelayanan KB

2. Menyusun rancangan model peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB.

3. Melakukan intervensi yang dapat diterapkan kepada GAKIN

4. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proses pelaksanaan intervensi untuk perbaik-an dan penyempurnaan model intervensi.

5. Melakukan evaluasi akhir terhadap model yang telah dikembangkan.

Manfaat Penelitian :

Studi OR ini diharapkan dapat dikembangkan dan terlaksana dengan baik, sehingga ditemukan suatu model yang teruji dan dapat diterima serta dimanfaatkan oleh program dalam rangka terpenuhinya kebutuhan pelayanan KB bagi masyarakat miskin yang dapat di replikasikan di wilayah lain dengan berbagai penyesuaian. Melalui studi ini dapat diketahui sejauh mana penerapan kebijakan dari program KB-KR bagi keluarga miskin dapat berkesinambungan setelah desentralisasi.

METODOLOGI DAN KERANGKA PIKIR

Metodologi

Desain :

Suatu Operasional Riset (OR) dengan tahapan-tahapan kegiatan OR, yaitu: (1) baseline survei, Pengembangan Model, Intervensi (intervensi 1, 2, 3, dst), Monitoring proses pelaksanaan intervensi dan evaluasi.Studi ini menggunakan rancangan Pretest-Posttest Control Group Design/ Rancang-an Eksperimental Ulang, yaitu melakukan pengukuran atau observasi awal sebelum diberikan perlakukan dengan 2 kelom-pok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada rancangan eksperimental ulang ini diperoleh empat macam kelompok observasi, 2 observasi awal dan 2 observasi akhir. Kelompok kontrol, tidak dilakukan perlakuan.

Lokasi:

Lokasi intervensi penelitian di Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka Induk, Provinsi Bangka, sementara wilayah kontrol yang dipilih adalah Kecamatan Kurao di Kabupaten Bangka Tengah.

Sasaran:

Sasaran intervensi adalah : para pengelola prog-ram dan provider di lokasi intervensi (mulai dari tingkat kabupaten hingga kecamatan dan desa). Sasaran akhir dari studi OR ini adalah wanita PUSGAKIN yang berada di lokasi uji coba (ke-camatan/desa terpilih).

Waktu dan lama penelitian :

Penelitian dilakukan selama lebih kurang dua tahun (tahun 2006-2007), mulai dari persiapan survei hingga evaluasi pasca intervensi. Persiapan dilakukan ditingkat pusat, mulai dari awal tahun anggaran 2006. Baseline survei dan pengum-pulan data dasar dilakukan pada bulan Juni tahun 2006, sedangkan intervensi dilakukan selama lebih kurang 6 bulan, kemudian dilanjutkan dengan evaluasi.

Metoda Pengumpulan Data:

Pengumpulan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif, baik pada tahap awal (basedline) mau-pun pada akhir penelitian. Pengumpulan data secara kualitatif dilakukan dengan : Wawancara mendalam secara berkelompok, wawancara mendalam perorangan,pengisian formulir data sekunder, pengamatan secara langsung terhadap proses pelaksanaan intervensi oleh evaluator. Sedangkan pe-ngumpulan data kuantitatif di-lakukan wawancara langsung terhadap responden (PUS Wa-nita Gakin).

Kerangka Pikir

Data memperlihatkan bahwa Indonesia masih mengalami persoalan yang serius dengan kemis-kinan. Berdasarkan kajian lapangan maupun hasil penelitian ditemukan bahwa cakupan pelayanan KB dan KR serta pengetahuan terhadap KB pada kelompok keluarga miskin masih rendah. Hal ini diduga karena akses dan kualitas pelayanan KB yang rendah didorong dengan kondisi krisis ekonomi yang berkepanjangan dan masih belum kondusif.

DISKUSI DAN PEMBAHASAN

Studi Operasional Research (OR) Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan KB Bagi keluarga Miskin dilakukan secara serentak di dua lokasi yaitu Provinsi Gorontalo dan Bangka Belitung, pada tahun 2006 hingga tahun 2007, yang bertujuan untuk mendapatkan model, upaya peningkatan akses dan kualitas pelayanan pada keluarga miskin.

Keberhasilan intervensi dari OR ini terlihat dari hasil evaluasi akhir, antara lain: 1) meningkatnya pengetahuan keluarga miskin atas haknya dalam mendapatkan pelayanan yang baik dan adekuat; 2) Meningkatnya demand/persepsi yang positif masyarakat miskin terhadap KB; 3) mening-katnya kesertaan ber KB dari keluarga miskin, 4) meningkatnya akses/ kemudahan pelayanan bagi keluarga miskin, meningkatnya cakupan dan pemanfaatan kartu askeskin oleh GAKIN

Sungguhpun demikian, dengan membandingkan hasil data dasar (sebelum intervensi) dan hasil di wilayah kontrol, hasil evaluasi OR menunjukkan bahwa intervensi yang dilakukan dalam beberapa hal cukup positif, dilihat dari beberapa aspek intervensi yang dilakukan, yaitu :

Aspek akses dan cakupan pelayanan KB: Akses ditinjau dari sisi jarak ketempat pelayanan bukan merupakan masalah utama bagi GAKIN di wilayah ini. Cakupan pelayanan KB bagi Gakin setelah intervensi tampak meningkat dari 79 persen menjadi 91 persen, khusus-nya untuk suntikan, pil dan implant. Intervensi terhadap pemanfaatan ASKESKIN untuk KB dinilai cukup berhasil karena terjadi peningkatan yang cukup tajam setelah intervensi.

Aspek kualitas pelayanan KB : Hasil evaluasi di kabupaten ini tidak menunjukkan penurunan. Akan tetapi dibandingkan dengan wilayah kontrol jauh lebih rendah, hampir separonya (33 persen).

Peningkatan Pengetahuan dan sikap Gakin terhadap KB dan KR : Setelah intervensi, terlihat adanya peningkatan pengetahuan dan sikap responden terhadap KB, terutama tentang alkon, KB pria, ASKESKIN. Materi KB yang diketahui oleh responden lebih bervariasi setelah intervensi Pengetahuan dan pendapat mengenai umur kawin pertama, umur melahirkan, jarak kelahiran dan jumlah anak ideal yang dimiliki sudah cukup baik.

Penguatan kelembagaan dan kemitraan: Intervensi yang dilakukan telah berhasil meng-gerakan wadah dan infrastruktur yang ada dalam memberikan pelayanan dan kepeduliannya terhadap keluarga miskin.

Keterbatasan dan Kendala :

Dari pengalaman selama lebih kurang dua tahun melaksanakan Operasional Research tentang Peningkatan akses dan Kualitas Pelayanan KB bagi Keluarga Miskin di Provinsi Bangka Be-litung, ditemukan berbagai keterbatasan dan kendala, terutama dari sisi praktis pelaksanaan di lapangan. Kendala situasi desentralisasi telah memunculkan berbagai perbedaan kepentingan antara pusat, daerah dan antar sektor terkait.

Berikut ini secara rinci dije-laskan beberapa kendala tehnis yang terjadi se-lama melaksanakan OR di provinsi ini, antara lain:

1. Pemahaman pengelola tentang OR yang masih kurang.

2. Tidak semua permasalahan dapat dilakukan melalui intervensi.

3. Monitoring dan Laporan hasil monitoring pelaksanaan intervensi yang kurang mak-simal.

4. Sasaran lokasi penelitian yang kurang tepat.

5. Pergantian pimpinan.

6. Keterbatasan waktu.

7. Model yang diperoleh melalui OR kurang dimanfaatkan pihak operasional, sehingga keberlangsungannya tidak dapat terjamin

Kesimpulan

Hasil evaluasi OR menyimpulkan bahwa inter-vensi yang dilakukan masih belum maksimal dan baru sebatas meningkatkan :

a. Pengetahuan dan memberikan sikap yang positif bagi Gakin tentang KB dan kesehatan reproduksi.

b. Menggerakan struktur / komponen program

c. Kualitas pelayanan KB dan KR

1 Comment:

  1. Erliana Pradita said...
    Nilai : 80

Post a Comment